Salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan yaitu menerapkan penggabungan usaha. Keputusan merger memiliki pengaruh yang besar dalam perbaikan kondisi perusahaan dikarenakan bergabungnya dua perusahaan sehingga keuntungan dan permodalan menjadi lebih besar. Namun, seringkali merger mengalami kegagalan atau kinerja perusahaan memburuk dengan adanya merger. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan PT Bank Syariah Indonesia Tbk saat sebelum dan sesudah merger dengan Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank BNI Syariah periode 2020-2021 berdasarkan faktor profil risiko (Risk Profile), rentabilitas (Earnings), dan permodalan (Capital). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan triwulan. Populasi pada penelitian ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk dan teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh yaitu apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Metode pengujian data menggunakan statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji hipotesis. Untuk uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk dikarenakan sampel berjumlah kecil. Uji hipotesis menggunakan uji beda Paired Sample T-Test untuk data berdistribusi
normal dan Wilcoxon Signed Rank Test untuk data berdistribusi tidak normal melalui program SPSS 25 dengan tingkat signifikansi < 0,05 yang artinya adanya perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan pada Return On Assets, sedangkan pada Non Performing Financing, Financing to Deposit Ratio, Return on Equity, dan Capital Adequacy Ratio tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan
sesudah merger.