Dalam pekerjaan pekerasan kaku (rigid pavement)  di proyek pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak paket 2 terjadi permasalahan yaitu keretakan rigid yang berada diatas box culvert yang dibawahnya dilakukan perbaikan tanah menggunakan tiang pancang. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keretakan rigid diatas box culvert yang dipancang tersebut serta dapat untuk menjadi perbaikan metode dalam pekerjaan perkerasan kaku (Rigid pavement) diatas box culvert selanjutnya. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa proses pengecoran rigid pavement pada Sta 18+375 dilakukan pada tanggal 11 Maret 2022, namun setelah pengecoran rigid pavement tanah dasar dibawahnya masih mengalami penurunan sebesar 10 mm pada Sta 18+325 dan 6 mm pada Sta 18+425. Penurunan itu terhitung hingga tanggal 10 juni 2022. Sehingga dari kasus tersebut, timbulah keretakan rigid pavement diatasnya karena perbedaan penurunan dari box culvert yang diasumsikan tidak mengalami penurunan kembali dengan timbunan disekitarnya yang masih mengalami penurunan. Selain itu penulis menganalisis desain rigid pavement yang menggunakan tulangan tunggal dengan hasil bahwa kapasitas beton (Mu) lebih kecil dari berat beton itu sendiri sehingga beton mengalami keretakan.