PT. Kubota Indonesia merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang produksi diesel engine (tractor) atau mesin pertanian. Latar belakang permasalahan yang terjadi adalah pada line fan assy ditemukan bahwa target produksi harian sebanyak 240 buah tidak tercapai, sedangkan yang dapat diproduksi dalam sehari adalah sejumlah 228 buah yaitu 95% dari yang ditetapkan. Penyebabnya adalah lamanya proses pengeleman magnet dikarenakan proses ini dikerjakan oleh operator secara manual. Dampak dari pengeleman magnet yang manual adalah waktu pengeleman yang lebih lama, waste material, dan menyebabkan produk NG. Pemecahan masalah tersebut adalah dengan pembuatan mesin pengelem magnet otomatis menggunakan kontrol GRBL CNC board. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisisa pengaruh yang diberikan dari rancang bangun mesin pengelem magnet semi – otomatis. Metode penelitian yang digunakan antara lain identifikasi masalah berupa studi lapangan dan wawancara, studi pustaka, Perancangan berupa Pemilihan komponen dan material, desain 3D, dan pembuatan alat, Pengujian yang terdiri dari pneumatik dan cycle time. Pengujian pneumatik dilakukan dengan cara mengatur tekanan pada regulator sebesar 0.1 MPa sampai dengan 0,5 MPa dengan kenaikan 0.1 MPa masing – masing 5 kali pengujian dengan dihitung waktu setiap prosesnya. Hasil dari pengujian waktu pengeleman berkurang sebesar 73%, Aliran material operator 1 dan 2 menjadi lebih baik karena cycle time pada operator 1 berkurang sehingga tidak ada keterlambatan material.