Sistem pembumian pada suatu perangkat instalasi berfungsi untuk menyalurkan arus gangguan kedalam tanah. Permasalahan yang timbul dalam sistem pembumian adalah kondisi tanah berbeda-beda yang dapat menyebabkan nilai tahanan pembumian yang berbeda pula. Tujuan sistem pembumian adalah untuk menurunkan nilai tahanan pembumian dengan memaralel elektroda utama berbahan tembaga, aluminium, kuningan, besi lapis tembaga, dan besi, di soil treatment campuran arang dan garam. Penelitian dilakukan di sebelah timur bengkel jurusan mesin Politeknik Negeri Semarang. Jenis tanah yang digunakan untuk penelitian ini adalah tanah: liat dengan kondisi basah (pada kondisi setelah hujan). Elektroda batang tunggal tersebut ditanam sedalam 40 cm diparalel 1, 2, dan 3. Metode yang digunakan adalah metode tiga titik (three point metode), Campuran arang dan garam diletakkan di parit sekitar elektroda utama dengan variasi berat 1, 2, 3, 4, dan 5 Kg. sebagai pembanding dilakukan pengujian tanpa soil treatment untuk dapat dilakukan analisis karakteristik penurunannya. Hasil penelitian ini memperoleh nilai tahanan pembumian terkecil pada elektroda berbahan tembaga paralel 3 dengan variasi berat soil treatment 5 Kg sebesar 11.06 2. Paralel elektroda utama dan berat soil treatment sangat berpengaruh pada penurunan tahanan pembumian.