Buah sukun merupakan buah yang kaya akan manfaat, masyarakat biasanya
mengolah buah dengan cara digoreng secara lansung atau dibuat keripik sukun.
Disamping itu, buah ini juga memiliki masa simpan yang pendek. Salah satu daerah
penghasil buah sukun di Kota Semarang ialah Desa Purwosari, Kecamatan Mijen.
Buah sukun yang ada di desa tersebut belum diolah atau dimanfaatkan secara
maksimal. Buktinya, buah sukun yang ada di desa Purwosari banyak digunakan
untuk pakan ternak. Hal itu disebabkan karena masyarakat di desa Purwosari
masih memiliki keterbatasan pengetahuan akan penggunaan teknologi tepat guna.
Buah Sukun dapat diolah menjadi olahan yang lebih bermanfaat. Salah satu olahan
dari buah sukun adalah tepung sukun. Untuk memudahkan proses pengirisan buah
sukun sebelum dihancurkan menggunakan mesin pembuat tepung sukun,
dirancanglah sebuah mesin pengiris buah sukun untuk pembuatan bahan baku
tepung sukun. Proses pembuatan mesin ini diawali dengan observasi lapangan
untuk melihat latar belakang masalah dan kebutuhan perancangan alat. Kemudian
menentukan alternatif desain dan pemilihan alternatif desain. Setelah itu
melakukan penghitungan dan pembuatan gambar kerja dan dilanjutkan dengan
pembuatan komponen serta assembling komponen. Yang terakhir yaitu dilakukan
uji coba dan pengambilan data serta analisa data yang ada. Hasil uji terhadap
perbedaan kecepatan putaran piringan pisau menunjukan bahwa penggunaan
kecepatan putar sebesar 160 rpm menghasilkan potongan paling baik dengan
kapasitas kualitas A sebesar 104,76 kg/jam dan kualitas B sebesar 44,62 kg/jam,
serta kualitas C sebesar 44,62 kg/jam, sehingga mampu membantu proses
pembuatan tepung di Kelompok Wanita Tani Sejahtera. Mesin ini pada akhirnya
ditujukan pada UMKM Kelompok Wanita Tani Sejahtera untuk meningkatkan
produktivitas mereka.