Energi angin di Indonesia baru dimanfaatkan sebesar 0,01% dari keseluruhan potensi angin yang tersedia sebesar 60 MW. Hal ini disebabkan belum adanya turbin angin yang mampu mengekstraksi energi angin di Indonesia dengan optimal karena kondisi angin di Indonesia yang memiliki karakteristik kecepatan angin rendah yaitu sebesar 3-5 m/s. Untuk mengatasi kondisi tersebut, penggunaan turbin angin poros vertikal lebih dianjurkan. Penggunaan turbin angin Savonius dapat menjadi solusi karena menghasilkan torsi yang besar sekalipun dipasang pada kecepatan angina rendah. Modifikasi sudu Savonius menjadi double blade dengan kombinasi tipe L dan U bertujuan menangkap energi angin yang lebih besar sekaligus menghasilkan daya listrik yang lebih besar. Penelitian ini diuji pada kecepatan 3, 5, 7, dan 9 m/s dengan variabel perbedaan celah sisi masuk dan keluar turbin. Dari pengujian didapatkan data berupa Torsi, Putaran Generator, Tegangan dan Arus yang dihasilkan turbin. Setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa performa terbaik dihasilkan oleh rotor single blade, kemudian rotor 1:1, 2:1, dan performa terendah diperoleh dari rotor 3:1.