Pada sistem transmisi, energi listrik dikirim dari pembangkit menuju transmisi gardu induk, maupun dari gardu induk ke distribusi, dimana akan terjadi perbedaan tegangan, arus dan daya. Begitu juga pada saluran transmisi gardu induk satu dengan gardu induk yang lain pasti akan terjadi rugi daya ( Losses ) dan jatuh tegangan. Tujuan yang ingin dilakukan adalah untuk menghitung seberapa banyak kerugian atau daya dan tegangan yang terbuang untuk proses penyaluran energi listrik pada saluran GITET Kesugihan sampai GISTET Adipala selama satu bulan dengan perhitungan manual dan menggunakan simulasi ETAP. Pengambilan data tersebut didapatkan dari website datapurwokerto yang ada pada GITET Kesugihan pada bulan Juli 2021 pada saat beban puncak pukul 10:00 dan 19:00 WIB selama satu bulan. Penghantar saluran transmisi ini menggunakan jenis kabel ACSR ZEBRA dengan luas penampang 4 x 429 mm2 , jarak 14,5 km dan terbentang dengan 35 tower mempunyai nilai resistansi 0.01985 Ω/km. Rugi-rugi daya yang dihitung pada saluran penghantar Kesugihan – Adipala berdasarkan data faktual dari Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi Kesugihan dihitung dengan simulasi ETAP selama satu bulan sebesar 12.007 kW untuk kedua saluran, sedangkan untuk perhitungan manual didapatkan hasil sebesar 12.860 kW pada saluran 1 dan pada saluran 2 sebesar 13.540 kW dengan persentase jatuh tegangan pada perhitungan manual sebesar 0,355% dan saluran 2 sebesar 0,28%, sedangkan pada perhitungan simulasi ETAP sebesar 0,259% dan total kerugian yang ditanggung oleh PT.PLN sebanyak Rp333.955.452 pada saluran 1 dan Rp351.582.908 pada saluran 2 berdasarkan perhitungan menggunakan rata – rata tarif tenaga listrik.