Beberapa tahun terakhir ini dunia pendakian merupakan suatu hal yang sangat dinikmati sebagian besar masyarakat Indonesia, mulai dari yang tua, muda, hingga anak-anak telah menjadikan pendakian sebagai suatu hobi baru yang digemari. Pada permasalahan lain yaitu, kondisi Indonesia yang masih mengalami pandemi Covid membuat beberapa basecamp pendakian memberlakukan pembatasan kuota pendakian yang berbanding terbalik dengan minat masyarakat yang semakin meningkat. Maka dari itu dibutuhkan sistem booking pendakian untuk mengetahui sisa kuota yang ada. Selain itu juga memudahkan pengguna untuk melakukan booking pendakian di jauh-jauh hari. Metode yang digunakan yaitu Metode Waterfall. Metode ini bersifat sistematis dan berurutan sehingga memudahkan penulis dalam menyusun aplikasi sistem booking ini. Selain itu penulis menggunakan UML untuk menentukan, mengGambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak melalui teks pendukung dan diagram alir. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan seluruh fungsionalitas fitur sistem berjalan dengan baik dan berdasarkan hasil kuisioner dari 10 responden yang terdiri atas mahasiswa pecinta alam dan masyarakat umum, didapatkan hasil persentase kepuasan pengguna sebesar 93,25% dan dapat disimpulkan bahwa sistem sangat memuaskan. Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem booking pendakian gunung dapat memudahkan masyarakat dan pengelola basecamp dalam proses booking pendakian.