Kondisi geografis wilayah Indonesia terletak pada formasi Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) sehingga sering mengalami gempa bumi. Hal ini juga didukung dengan banyaknya gunung api aktif dan titik pertemuan empat lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Pasifik, Filipina, Eurasia, dan Indo-Australia. Pada masa sekarang kebutuhan lahan untuk hunian mulai terbatas, maka dari itu penggunaan hunian vertikal berupa bangunan berlantai banyak seperti hotel dan apartemen mulai digemari untuk menyiasati masalah tersebut. Intensitas terjadinya gempa di Indonesia menjadi tantangan sendiri bagi para ahli dibidang konstruksi dalam pengembangan desain bangunan tahan gempa, sehingga sangat penting dilakukan kajian dan pengembangan analisis gempa terhadap struktur bangunan. Secara umum, terdapat dua jenis pendekatan analisa ketahanan gempa yang sering digunakan di Indonesia, yaitu analisa statik ekuivalen dan analisa dinamik (response spectrum dan time history). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku seismik bangunan geedung ditinjau dari terjadinya drift, displacement dan base shear yang dianalisa dengan metode dinamik response spectrum analysis menggunakan bantuan aplikasi ETABS V 18.1.1. Nilai displacement pada arah X sebesar 0,349 m dan pada arah Y sebesar 0,418 m. Maksimum drift pada arah X adalah 0,000175 m dan pada arah Y adalah 0,000213 m, sehingga bangunan aman terhadap kinerja batas ultimate sebesar 0,025hx.