Pada sistem tenaga listrik secara garis besar terdiri dari pusat pembangkit, jaringan transmisi (gardu induk dan saluran transmisi) dan jaringan distribusi. Dalam upaya untuk meningkatkan keandalan penyediaan energi listrik, kebutuhan sistem proteksi yang memadai tidak dapat dihindarkan. Rele jarak sebagai pengaman utama pada saluran transmisi digunakan karena memiliki kemampuan untuk menghilangkan gangguan dengan cepat sehingga memegang peranan yang sangat penting untuk mendapatkan keandalan dan selektifitas kerja yang tinggi dari rele. Pada transmisi saluran udara tegangan tinggi 150 kV, sebagian besar gangguan bersifat temporer yang artinya PMT (pemutus tenaga) yang trip harus segera dimasukkan kembali. Oleh karena itu, rele jarak dilengkapi dengan penutup balik otomatis untuk mengembalikan kondisi sistem kembali normal dari gangguan temporer. Maka, keandalan penutup balik otomatis dan PMT yang merupakan perpanjangan tangan dari rele jarak sebagai pengaman utama penghantar berperan penting terhadap stabilitas sistem tenaga listrik. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penyetelan zona proteksi pada rele jarak, penyetelan dead time dan reclaim time pada penutup balik otomatis, serta kriteria yang harus dipenuhi oleh PMT – penutup balik otomatis untuk dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Dari hasil perhitungan didapatkan hasil Zsekunder sebesar 8,087 ohm untuk zona-1, 31,559 ohm untuk zona-2, dan 56,430 ohm untuk zona-3. Hasil Zsekunder zona-1, zona-2, zona-3 telah mendekati setting dari PLN dan tidak terdapat perbedaan yang terlalu besar antara Zsekunder zona-1, zona-2, dan zona-3 hasil perhitungan dengan setting dari PLN. Untuk setting dead time dan reclaim time penutup balik otomatis, melalui hasil perhitungan, diperoleh nilai reclaim time sebesar 40 s dan dead time sebesar 0,76 s. Dari perhitungan dead time dan reclaim time didapatkan hasil yang sesuai dengan kriteria pola Single Pole Auto Reclose (SPAR).