Proyek Pembangunan Jalan Layang Akses Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang memiliki nilai kontrak Rp. 149.394.103.000,- dengan durasi pekerjaan 46 minggu. Progress pekerjaan hingga penelitian ini dibuat telah mencapai minggu ke-37 dengan deviasi sebesar -8,574%, berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan pengendalian untuk mengontrol pelaksanaan proyek agar terlaksana tepat waktu dan tepat biaya. Metode yang digunakan dalam pengendalian tersebut adalah metode earned value, yaitu pengendalian atas biaya dan waktu guna mengetahui keterlambatan maupun pembengkakan biaya yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkirakan biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan proyek, serta mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya keterlambatan yang divalidasi menggunakan AHSP. Data-data yang dibutuhkan meliputi data umum proyek (nilai kontrak), kurva S, dan HSPK Kota Semarang Tahun 2020. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari rencana (CPI = 1,105) sedangkan waktu pelaksanaan lebih lambat dari jadwal rencana (SPI = 0,893). Perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek sebesar Rp 135.258.208.412,97 dengan waktu 52 minggu, menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan selama 6 minggu dari 46 minggu yang direncanakan. Keterlambatan ini disebabkan oleh kondisi lapangan yang terbatas dan berdampingan dengan lalu lintas yang padat sehingga work ability menjadi sulit, keterlambatan penyediaan alat, kekurangan tenaga, performa alat, dan sebagainya.