Analisis cost volume profit merupakan alat yang digunakan manajemen dalam melakukan perencanaan laba jangka pendek dengan menggunakan pendekatan terhadap biaya, volume penjualan, dan laba. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan laba menggunakan analisis cost volume profit, mengetahui tingkat penjualan tahun 2021 yang harus dicapai perusahaan sesuai target laba yang diinginkan, serta untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perencanaan laba sebelum dan saat pandemi covid-19. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kepustakaan, studi dokumentasi, dan wawancara. Pengujian statistik terdiri dari uji normalitas data dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa titik impas berada pada penjualan Rp2.881.942.675,36 dengan margin kontribusi per unit 4.650,28 dan rasio margin kontribusi 32,07%. Laba yang ditetapkan sebesar 24% dari penjualan tahun 2020, sehingga perusahaan harus mampu mencapai tingkat penjualan sebesar Rp10.578.743.206,23. Margin keamanan diperoleh sebesar Rp7.696.800.530,87 atau maksimal penurunan penjualan sebesar 72,76% dengan tingkat pengungkit operasi sebesar Rp1,34. Titik penutupan usaha terjadi pada tingkat penjualan Rp2.648.110.772,01. Sebaran data BEP berdasarkan uji shapiro-wilk dinyatakan tidak normal. Hipotesis kerja H0 diterima berdasarkan uji Wilcoxon Signed Rank Test, yang berarti “tidak terdapat perbedaan Break Event Point antara sebelum dan saat pandemi covid-19”, sehingga dapat disimpulkan, bahwa pandemi covid-19 tidak berpengaruh terhadap break even point atau titik impas PT Wicaraka Persada.