Perkembangan teknologi pada bidang Teknik sipil telah menghasilkan sebuah sistem yang dikenal dengan nama Building Information Modelling (BIM). Sistem BIM ini lebih sering digunakan pada tahap perencanaan dan konstruksi. Padahal sistem ini bisa digunakan pula pada tahap operasional dan pemeliharaan fasilitas gedung. Saat ini, metode pemeliharaan dan pengarsipan data fasilitas gedung masih mengandalkan dokumen yang berbasis kertas yang mana data manajemen pemeliharaan gedung seringkali tersebar melalui berbagai jenis sumber data, yang menyebabkan susunan data atau rekam jejak dari data tersebut tidak tertata dengan baik atau tidak beraturan. Oleh karena itu, perlu adanya sentuhan teknologi informasi untuk mengakomodir permasalahan tersebut dengan mengelola data komponen bangunan dengan menggunakan Building Information Modelling (BIM) yang dipadukan dengan Computerized Maintenance Management System (CMMS) sebagai sistem pemeliharaan gedung. Pembuatan dan pengelolaan pemeliharaan fasilitas berbasis BIM ini menggunakan Autodesk Revit untuk pemodelan 3D komponen bangunan dan Airtable.com sebagai platform sistem CMMS. Penulis memilih Gedung Aministrasi PT. Angkasa Pura I Semarang sebagai objek penelitian dan selanjutnya dilakukan perbandingan beberapa aspek sistem informasi antara sistem informasi eksisting gedung dengan sistem informasi berbasis BIM. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan dari delapan aspek pembanding BIM yang dipadukan dengan CMMS mengungguli aspek keakuratan, aksesibilitas, kelengkapan, ketepatan waktu dan keamanan dibandingkan sistem pemeliharaan eksisting.