Kota Semarang masuk ke dalam 5 kota dengan penduduk terbanyak di Jawa Tengah. Untuk menyiasati keterbatasan lahan dan meningkatnya kebutuhan akan permukiman, salah satu solusi yang dapat ditempuh yaitu dengan cara membangun hunian vertikal atau rumah susun yang disediakan pemerintah. Akan tetapi banyak bangunan yang sudah cukup berumur sehingga sebaiknya dilakukan perbaikan dan perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan jenis kerusakan tiap komponen bangunan, tingkat kerusakan bangunan dan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, kuantitatif dan kualitatif dengan studi kasus Rusunawa Bandarharjo Blok A dan C Semarang. Data yang diambil berupa foto existing bangunan yang ada dan As Built Drawing rusun. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kerusakan komponen bervariasi antara lain: Pondasi sebesar 0% dengan indikasi bangunan tidak ada kemiringan, Kolom dan Pelat sebesar 4,02% dengan tipe kerusakan retak, Penutup Lantai sebesar 40% dengan tipe kerusakan berlubang, Dinding sebesar 40% dengan tipe kerusakan plesteran mengelupas, Pintu dan Jendela sebesar 8,97% dengan tipe kerusakan dimakan rayap, Plafond sebesar 9,06% dengan tpe kerusakan perubahan warna dan Penutup Atap sebesar 8,35% dengan tipe kerusakan bocor. Estimasi biaya perbaikan yang dibutuhkan sebesar Rp. 1.030.830.000,-