Peristiwa kebakaran masih menjadi bencana yang sering terjadi di Indonesia. Pada tahun 2020 kebakaran di Semarang mencapai 42 kasus dan 108 kasus pada tahun 2019. Di DKI Jakarta kebakaran terjadi sebanyak 1355 kasus pada tahun 2019 dan 1505 kasus pada 2020, sehingga dalam suatu gedung diperlukan adanya sistem proteksi kebakaran yang memadai dan tingkat kesiapsiagaan yang tinggi untuk melindungi penghuni di dalamnya serta mengurangi angka kasus kebakaran. Studi ini ditujukan untuk menganalisis dan mengevaluasi keandalan sarana proteksi kebakaran, serta untuk mengetahui perhitungan biaya instalasi proteksi kebakaran pada gedung Rooms Inc. Hotel Semarang. Berdasarkan penilaian kondisi fisik dan fungsi, sistem proteksi kebakaran diperoleh nilai >75% yang berarti sistem proteksi kebakaran pada posisi preventive. Pada studi ini ditinjau pula Maintenance Scheduling dan Standard Operational Procedure (SOP) untuk pemeliharaan sistem proteksi kebakaran yang secara umum telah memenuhi Permen PU No. 24/PRT/M/2008. Hasil penilaian Keandalan Sistem Kebakaran Bangunan (KSKB) pada komponen kelengkapan tapak bernilai 25% masuk dalam kategori “baik”, sedangkan penilaian sarana penyelamat jiwa dengan kategori “cukup” bernilai 15,63%, sarana proteksi pasif sebesar 26% kategori “cukup”, dan 23,76% kategori “baik” untuk komponen sarana proteksi aktif. Dengan demikian, nilai KSKB = 90,39% masuk dalam predikat “baik”.