Sektor pertanian merupakan sektor penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal itu ditunjukkan menurut data dari Kementrian Pertanian RI bahwa Dari sekian banyak produk yang diproduksi dan menjadi andalan komoditas ekspor Indonesia, empat diantaranya bertengger di posisi teratas produk pertanian yang sangat diminati pasar internasional. Dari hal itulah dibuat tugas akhir yang dapat membantu petani dalam hal peningkatan kualitas hasil panen dengan pembuatan sistem yang berfungsi untuk controlling dan monitoring lahan pertanian. Sistem yang dibuat dinamakan sistem pemantauan kelembapan tanah. Sistem ini akan membuat petani dapat memantau kelembapan tanah menggunakan perangkat laptop maupun gadget. Sistem ini bekerja menggunakan perangkat ESP8266 yang dipasangkan pada 7 buah perangkat node, 2 buah perangkat coordinator dan sebuah perangkat gateway. Metode yang digunakan adalah metode waterfall sehingga langkah demi langkah harus dilakukan terlebih dahulu dan dilakukan secara berurutan mulai dari komunikasi, perencanaan, permodelan, konstruksi, dan yang terakhir implementasi. Dari hasil penelitian ini didapatkan kualitas komunikasi delay pemantauan gateway terhadap server sebesar 1,3356 detik. Nilai delay yang lebih dari 450 ms termasuk dalam kategori buruk menurut standar ETSI 1999-2006. Kualitas komunikasi data loss pada sistem pemantauan kelembapan tanah yang dibuat pada tugas akhir ini berjalan dengan data loss pemantauan pada gateway menuju server sebesar 25,12%. Nilai data loss tersebut masuk dalam rentang lebih dari 25% yang termasuk dalam kategori buruk menurut standar ETSI 1999-2006.