Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana penerapan MILE App Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation dan Continual Service Improvement yang diterapkan dalam sistem informasi freight forwarding. Penelitian ini merupakan metode studi kasus dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian kasus dengan menggunakan data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi di Kantor Pos Kudus. Responden terdiri dari Service Manager, Process and Delivery Manager, staf IT and Tools, General Support Manager, dan Loket Officer. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi MILE telah menerapkan Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation dan Continual Service Improvement. Dalam Strategi Layanan, Aplikasi MILE telah diterapkan sesuai dengan strategi tahapan, kebijakan, sumber daya dan kendala, dan Paket Tingkat Layanan. Dalam Service Design, Aplikasi MILE telah diterapkan sesuai dengan tahapan Solution Design, Architecture, Standard, dan Service Design Package. Dalam Transisi Layanan, Aplikasi MILE telah sesuai dengan tahap Rencana Transisi, Solusi Teruji, dan Sistem Manajemen Pengetahuan Layanan (SKMS) Diperbarui. Dalam Operasi Layanan Aplikasi MILE telah sesuai dengan Tahap Rencana Operasional dan Layanan Operasional. Dalam Continual Service Improvement telah sesuai dengan tahap Improvement Actions and Plans. Dari hasil tersebut, saran yang dapat diambil adalah PT. Pos Indonesia (Persero) perlu menyempurnakan Aplikasi Pascabayar agar lebih responsif. Semua menu dapat berjalan dengan baik karena Aplikasi Pascabayar mendukung Aplikasi MILE untuk menggunakan pembayaran dengan Qris. Selain penelitian selanjutnya dapat dilanjutkan untuk mengkaji tingkat kematangan penggunaan Aplikasi MILE dengan Tata Kelola yang sama yaitu ITIL.