Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan akuntansi aset tetap pada Balai Besar POM di Semarang dan untuk mengetahui kesesuaian perlakuan akuntansi aset tetap pada Balai Besar POM di Semarang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumenter.Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif dan eksploratif. Setelah dilakukan perhitungan, beban penyusutan yang tercatat dalam laporan operasional adalah sebesar Rp 9.998.173.369 dimana Balai Besar POM di Semarang mencatat beban penyusutan sebesar Rp 9.985.211.428 sehingga terdapat selisih sebesar Rp 12.962.441.Saat menghitung penyusutan aset tetap ditemukan perbedaan pada akumulasi peralatan dan mesin, yakni Balai Besar POM di Semarang mencatat lebih tinggi yang seharusnya Rp 59.267.914.676 dicatat sebesar Rp 59.361.141.948 sehingga terjadi selisih sebesar Rp 92.503.670 dan ditemukan perbedaan pada akumulasi penyusutan gedung dan bangunan, yakni Balai Besar POM di Semarang mencatat lebih rendah dari yang seharusnya Rp 8.340.798.454 dicatat sebesar Rp 6.486.777.267.Balai Besar POM di Semarang telah menerapkan perhitungan aset tetap berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, akan tetapi belum sepenuhnya menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.