Pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung merupakan hal yang wajib dilakukan oleh pengelola bangunan selama masa pemanfaatan untuk mencegah serta meminimalisir terjadinya kerusakan dalam skala besar, sehingga bangunan dapat bertahan lama sesuai dengan persyaratan. Besar kecilnya kerusakan yang terjadi akan mempengaruhi tingkat kesulitan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan, dimana tingkat kesulitan pemeliharaan dan perawatan tersebut berpengaruh terhadap biaya yang dibutuhkan, sehingga perlu dianalisis dengan baik dan tepat. Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada Gedung Sekolah Satu Politeknik Negeri Semarang dilakukan tanpa adanya perencanaan khusunya dalam hal perencaan biaya. Hal tersebut dikarenakan belum adanya acuan atau dasar yang tepat yang dapat digunakan untuk merencanakan biaya pemeliharaan dan perawatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biaya pemeliharaan dan perawatan pada bangunan gedung khusunya Gedung Sekolah Satu Politeknik Negeri Semarang berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku. Analisis biaya difokuskan pada komponen arsitektur yaitu lantai, dinding dan plafon saja sebagai objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan survey secara langsung ke lapangan untuk memperoleh data primer berupa volume kerusakan lantai, dinding dan plafon yang terjadi. Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan dinding dan lantai di analisis dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (HSPK) yang dikeluarkan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Semarang. Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan pedoman atau acuan oleh pengelola bangunan gedung dalam perencanaan biaya pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, khususnya Gedung Sekolah Satu.