LoRaWAN merupakan sebuah solusi terobosan untuk menjawab isu terkait jaringan perangkat yang terhubung dengan internet (IoT) yang mendukung cakupan jaringan yang luas, konsumsi energi yang rendah dan efektivitas biaya. Area urban seperti Provinsi DKI Jakarta mempunyai tantangan tersendiri dalam penggelaran jaringan LoRaWAN untuk mewujudkan kota pintar di Indonesia. Di dalam proses perencanaan jaringan LoRaWAN, perlu adanya perhitungan redaman lintasan dan perencanaan frekuensi radio yang matang untuk mewujudkan jaringan yang andal. Model propagasi yang sesuai merupakan aspek penting dalam perencanaan jaringan untuk memprediksi redaman lintasan. Model propagasi empiris merupakan model yang populer digunakan karena tingkat presisi yang cukup baik, serta formula yang tidak terlalu rumit. Selain itu, pengujian kualitas sinyal pada suatu jaringan dengan berkendara juga diperlukan untuk verifikasi setelah dilakukan penggelaran jaringan. Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis pada jaringan LoRaWAN di DKI Jakarta yang telah dilakukan pengujian kualitas sinyal dengan berkendara untuk mendapatkan informasi spesifik terkait cakupan dan kualitas sinyalnya. Selain itu, penulis juga mengusulkan model propagasi untuk memprediksi redaman lintasan pada jaringan LoRaWAN di DKI Jakarta yang diperoleh dari optimalisasi Model Okumura-Hata. Berdasarkan optimalisasi Model Okumura-Hata yang telah dilakukan, metode regresi linier mampu memprediksi redaman lintasan dengan rata-rata RMSE yaitu 2,2 dB dan MAPE yaitu 1,2%. Selain itu, berdasarkan hasil uji kualitas sinyal dengan berkendara yang telah dilakukan, terdapat 8 titik tanpa cakupan sinyal dengan cakupan area mencapai 79.392% dan median rata-rata rasio sinyal dan derau (SNR) adalah 5 dB.