Ida Suryani, “Sistem Monitoring dan Deteksi Bau pada Lemari Es Berbasis Android”, Tugas Akhir Program Studi D4 Teknik Telekomunikasi, Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, dibawah bimbingan Sindung H.W.S., BSEE., M.Eng.Sc. dan Agus Rochadi, S.T., M.M, Oktober 2020, 66 halaman.
Lemari es banyak digunakan masyarakat baik untuk industri maupun masyarakat umum. Masalah yang sering terjadi adalah bau busuk yang diakibatkan oleh makanan terlalu lama disimpan dan ditimbulkan oleh meningkatnya ammonia pada lemari es. Tujuan utama dari tugas akhir ini yaitu melakukan monitoring lemari es dan deteksi bau secara jarak jauh menggunakan android pengguna. Metode yang digunakan untuk mendeteksi bau yaitu array sensor MQ135, MQ136 dan MQ137 sebagai electronic nose. Pengujian menggunakan sampel uji lele yang sudah mati. Pengujian dilakukan berdasarkan tiga keadaan yaitu lemari es kosong, lemari es diisi sampel uji segar dan lemari es diisi sampel uji bau selama 20 menit dimasing-masing keadaan. Dari percobaan yang telah dilakukan, sistem dapat membedakan bau pada lemari es dengan perbedaan nilai Parts Per Millions (PPM). Hasil dari pengujian pada lemari es kosong dan diisi sampel uji segar memiliki nilai rata-rata PPM MQ135 1,7, MQ136 0,2 dan MQ137 1,9. Untuk lemari es dengan keadaan bau memiliki nilai rata-rata PPM pada MQ135 118, MQ136 5,6 dan MQ137 1777. Sesuai dengan ketentuan Nilai rata-rata PPM pada lemari es kosong dan diisi sampel segar termasuk dalam kategori segar karena. Sedangkan nilai rata-rata PPm pada keadaan lemari es diisi sampel uji bau termasuk dalam aktegori yang bau.