Gilang Kurnia Arief Saputra, “Rancang Bangun Alat Pengukur Radiasi Pada Ponsel” Tugas Akhir D4 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, di bawah bimbingan
Dr. Eddy Triyono, H., Drs., S.T., M.T., dan Ir. Slamet Widodo, M.eng., November 2020, 49 halaman.
Ponsel memiliki pancaran radiasi yang biasa dikenal dengan istilah SAR (Specific Absorption Rate). Radiasi ini serupa radiasi elektromagnet pada alat-alat dengan tegangan listrik dan SAR adalah ukuran paparan radiasi elektromagnet pada tubuh atau bagian tubuh, jika anggota tubuh terpapar secara terus menerus pastinya akan membahayakan. Pengukuran radiasi dilakukan dengan mendekatkan ponsel dengan dua alat ukur yaitu alat ukur pabrikan dan alat ukur yang sudah dibuat. Alat ukur pabrikan hanya bisa menampilkan nilai V/m jadi harus dikonversikan ke nilai SAR sementara nilai SAR sudah tertera pada alat rancang bangun yang sudah dibuat. Pengujian menggunakan 5 sampel ponsel yaitu ponsel H6, ponsel SH, ponsel SJ5, ponsel N82, dan ponsel M. Hasil pengukuran radiasi tertinggi tercatat pada kondisi panggilan dengan jarak 0 cm sebesar 0.102 W/Kg pada ponsel H6, 3.456 W/Kg pada ponsel SH, 0.392 W/Kg pada ponsel SJ5, 0.622 W/Kg pada ponsel N82, dan 0.408 W/Kg pada ponsel M.