Sengkang merupakan suatu komponen pembentuk kontruksi bangunan yang

berperan untuk menjaga kolom agar tidak mengembang ke arah horizontal ketika

menerima beban tekan. Sengkang diperlukan dalam sebuah konstruksi untuk

membentuk sebuah balok beton. Dalam produksi sengkang dipasaran

menggunakan metode bending manual oleh bengkel pengrajin sengkang. Proses

produksi sengkang dengan cara bending, bentuk sudut 90 °, menghasilkan

sengkang sebanyak 360 buah per jam. Pada umumnya sengkang yang diproduksi

untuk konstruksi rumah hunian berukuran 10 cm x 10 cm dengan diameter bahan

4 mm - 6 mm. Untuk meningkatkan kapasitas produksi sengkang, maka dibutuhkan

sistem mekanisasi menggunakan mesin. Tugas akhir ini merancang mesin pembuat

sengkang mekanik dengan kapasitas produksi 720 buah per jam. Tahap pembuatan

mesin ini termasuk perancangan dan pembuatan gambar kerja, proses pengerjaan

dan pembuatan mesin, serta proses pengujian mesin yang dilakukan di kota

Surakarta pada bulan Juni-September 2020. Sistem kerja mesin menggunakan daya

dari motor listrik 1,5 HP yang melakukan sistem transmisi penurun putaran.

Selanjutnya terapkan ke piringan utama yang menghasilkan output putaran 10,7

rpm. Piringan utama berperan sebagai penarik bahan, dan pemotong bahan

sekaligus dalam satu siklus yang kontinyu. Langkah kerja untuk membuat

sengkang dengan sistem mekanis ini cukup sederhana, hanya dengan memasukkan

bahan kedalam roller penarik, selanjutnya menghidupkan mesin dan secara

otomatis akan menarik, menekuk, dan memotong bahan secara bergantian dan

kontinyu. Spesifikasi mesin pembuat sengkang mekanik mempunyai panjang 1 m,

lebar 0,7 m, dan tinggi 1,1 m dengan dimensi ukuran sengkang sebesar 10 cm x 10

cm dan kemampuan maksimal produksi untuk bahan berdiameter 6 mm yaitu dapat

memproduksi sengkang sebanyak 720 buah per jam.