Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer bagi setiap manusia karena membantu dalam kegiatan sehari-hari. Pemantauan arus dan tegangan pada sumber listrik sangat dibutuhkan, agar aliran listrik ke konsumen terpantau dan tidak menimbulkan padam listrik yang berakibat kerugian pada konsumen. Namun saat ini pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih menggunakan pemantauan secara manual. Sehingga dalam pemantauan dan menangani jika terjadi arus lebih atau drop tegangan kurang maksimal. Maka dibuatlah Sistem Pemantau Tegangan dan Arus 3 fasa Dilengkapi Pendeteksi PHB Berbasis IoT. Alat ini dapat digunakan untuk memantau Arus dan tegangan 3 Fasa, serta mendeteksi kondisi PHB. Sensor ZMPT101B digunakan untuk memantau tegangan 3 fasa, sensor SCT013 untuk memantau arus 3 fasa, sedangkan untuk pendeteksi kondisi PHB menggunakan sensor REED SWITCH. Hasil pemantauan dari sensor dapat dilihat di LCD dan aplikasi pada perangkat berbasis Internet of Thing (IoT) yang dibuat menggunakan Blynk. Bila tegangan dan arus akan mencapai yang ditentukan, alarm dan lampu indikator (pilot lamp) akan menyala sebagai peringatan dan pada aplikasi blynk indikator lampu pada fitur akan menyala. Bila Papan Hubung Bagi (PHB) dibuka maka fitur pintu pada aplikasi blynk akan menyala dan jika pintu PHB tidak dibuka fitur pintu akan padam. Semua proses menggunakan Mikrokontroler Arduino Mega 2565 dan untuk penghubung ke aplikasi menggunakan NodeMCU ESP8266 kemudian ditampilkan pada LCD dan aplikasi berbasis IoT. Sehingga dengan perangkat ini pihak karyawan PLN akan lebih mudah memantau arus dan tegangan trafo 3 fasa dan mempercepat penanganan jika trafo listrik padam.