Bayu Prastama “Rancang Bangun Mountaineer Tracker System Menggunakan Teknologi LoRa Berbasis IoT”, Tugas Akhir Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi Jurusan, Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang, dibawah bimbingan Bapak Eko Supriyanto, S.T., M.T. dan Bapak Ir. Slamet Widodo, M.Eng., Oktober 2020, 134 halaman. Mendaki gunung merupakan aktivitas di alam terbuka menuju puncak gunung, kegiatan pendakian sering terjadi hal tidak terduga yang membuat pendaki mengalami keadaan tidak menentu. Menurut data yang dihimpun (BASARNAS) kecelakaan pendakian di Indonesia meningkat dalam empat tahun terakhir. Upaya BASARNAS dalam mencari korban pendaki yang hilang dirasa masih kurang cepat, sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama dalam melakukan pencarian dan menentukan lokasi korban. Penerapan Internet of Things untuk monitoring pendaki gunung dengan memanfaatkan jaringan internet, teknologi komunikasi wireless LoRa (Long Range) sebagai transmisi data, serta sensor GPS (Global Positioning System) module untuk mendapatkan informasi posisi latitude dan longitude pendaki gunung, sehingga pendaki yang menggunakan mountaineer tracker system dapat dimonitoring pada jarak tertentu. Mountaineer tracker system memiliki tiga node utama yaitu, node pendaki, node coordinator (repeater), dan node gateway, serta website dan antena yagi darurat. Pengambilan data dilakukan di dua tempat berbeda dengan kondisi LOS dan non LOS dengan variasi jarak yang berbeda-beda. Hasil pengujian didapatkan rata-rata nilai RSSI tertinggi pada pengujian kondisi 1 LOS jarak 100 meter yakni PDK 01 : -56 dBm, PDK 02 : -58 dBm, PDK 03 : -57 dBm persentase packet loss 0-2% indeks 4 (sangat bagus), untuk rata-rata nilai RSSI terendah yaitu pada pengujian kondisi 2 non LOS jarak 400 meter yakni PDK-01 : -84 dBm, PDK-02 : -86 dBm, dan PDK-03 : -84 dBm persentase packet loss18-24 % indeks 1 (jelek). Jarak pengukuran, obstacle, dan medan pengujian mempengaruhi nilai kuat sinyal yang diterima (RSSI) dan (packet loss), pengujian pada kondisi non LOS mempengaruhi komunikasi data node, tapi data diterima gateway meski membutuhkan delay yang lama untuk menerima data.