Azizah Wismaningsih “Pengujian Kinerja Sensor Skala Laboratorium Untuk Sistem Monitoring Aliran Air Tanah Menggunakan Eksperimen Permeability Tank” Tugas Akhir Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, dibawah bimbingan Dr. Amin Suharjono, S.T., M.T. dan Sri Anggraeni K., S.T., M.Eng. Oktober 2020. 63 Halaman. Berdasarkan data yang diperoleh BNPB pada tahun 2020 jumlah kejadian tanah longsor di Indonesia sebanyak 691 kali dan provinsi Jawa Tengah menjadi daerah yang sering terjadi tanah longsor yaitu 397 kali. Hal ini disebabkan karena kondisi Indonesia yang didominasi kemiringan yang tinggi, daerah labil, banyak sungai dan anak sungai yang mengakibatkan bencana sedimen meninggi saat curah hujan tinggi secara terus menerus.Tanah Longsor juga dapat terjadi ketika massa tanah didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume, tekanan air dan jenis material. Salah satu upaya untuk menanggulangi bencana tanah longsor yaitu dengan dibangunnya sistem peringatan dini tanah longsor menggunakan konsep Internet of Things dengan LoRa dan pengujian kinerja sensor pada aliran air tanah menggunakan detektor curah hujan yang menggunakan sensor hall effect, detektor kadar air tanah menggunakan sensor capacitive soil moisture dan detektor level air menggunakan sensor VL53l0X yang diuji skala laboratorium menggunakan Permeability Tank. Hasil dari pengujian sensor curah hujan 1 tip sensor menghasilkan nilai effluent 0,053 inc atau 1,346 mm air, sedangkan sensor ketinggian air menghasilkan rata-rata eror pengujian jarak objek 0,02667 dan untuk sensor kelembapan tanah pada keadaan pasir kering menghasilkan ADC 2,94 V sedangkan keadaan pasir basah menghasilkan 2,084 V.