Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas penerapan whistleblowing system pada beberapa unit KPP Pratama di Semarang. Pengukuran dilakukan dengan menghitung presentase dari rata-rata nilai kuesioner, dan dinilai dari beberapa variabel dan indikator yang diuji. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei menggunakan instrumen penelitian yaitu kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik sampling acak dengan jumlah sampel sebanyak tiga unit KPP Pratama Semarang dan jumlah responden yang masuk sebanyak 86 responden. metode yang digunakan adalah deskriptif statistik. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tingkat efektifitas penerapan whistleblowing system pada tiga unit KPP Pratama di Semarang dengan variabel upaya penerapan whistleblowing system, pemahaman pencegahan fraud dan upaya peningkatan good public governance menunjukkan bahwa penerapan sistem ini dikatakan sudah sangat efektif dengan presentase 88%, 89%, dan 88%. Namun dari ketiga variabel tersebut memperoleh hasil hipotesis yang menunjukkan bahwa pemahaman fraud tidak berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan whistleblowing system.