Hujan merupakan faktor penting dalam analisis hidrologi. Intensitas hujan yang tinggi pada suatu kawasan hunian yang kecil dapat mengakibatkan genangan pada jalan-jalan, tempat parkir, dan tempat-tempat lainnya karena fasilitas drainase tidak didesain untuk mengalirkan air akibat intensitas hujan yang tinggi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0. Salah satu sistem yang bisa dijadikan inovasi pada era revolusi industry 4.0 adalah sistem monitoring curah hujan, genangan dan banjir berbasis IoT (Internet of Things) secara real time. Pada pengujian laboratorium, alat bekerja dengan baik namun masih memiliki selisih tinggi muka air dengan hasil dari pengukuran langsung yaitu ±(5-10mm) dengan presentase kesalahan alat terhadap pengukuran langsung sebesar ±5%. Sedangkan dari hasil pengujian dilapangan, output yang dihasilkan oleh alat masih memiliki selisih tinggi muka air dengan pengukuran secara langsung yaitu ±10 mm. Sehingga nilai yang didapatkan oleh alat lebih besar daripada pengukuran langsung. Dari hasil perbandingan antara output yang dihasilkan oleh alat dengan output yang dihasilkan dengan perhitungan analisis hidrologi dan hidraulika dengan menggunakan metode rasional, nilai yang dihasilkan masih memiliki perbedaan dengan tingkat kesalahan ±72,9% untuk output 5 menitan dan ±28,5% untuk output jam-jaman. Hal ini disebabkan penempatan alat yang kurang sesuai, alat perlu ditempat di lokasi yang tergenang karena luapan dari saluran drainase. Sedangkan wilayah tergenang di tembalang disebabkan oleh cekungan pada jalan.