Keandalan suatu sistem tenaga listrik berkaitan dengan kualitas dan kontinyuitas penyaluran tenaga listrik. Kualitas listrik diukur berdasarkan dua hal, yaitu tegangan dan frekuensi. Sedangkan kontinyuitas penyaluran listrik ditandai dengan pasokan tenaga listrik yang terus menerus atau dengan kata lain meminimalisir pemadaman. Salah satu yang berpengaruh di dalam kontinyuitas penyaluran tenaga listrik adalah penanganan apabila terjadi padam pada suatu wilayah. Untuk memudahkan dalam melakukan penanganan wilayah padam maka jaringan dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut dengan section. Section merupakan suatu daerah yang dibatasi oleh peralatan pemisah seperti ABSW, LBS, maupun Recloser. Penanganan daerah padam dapat pula disebut dengan manuver. Manuver jaringan adalah merupakan serangkaian kegiatan modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat adanya gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tetap tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal. Di dalam melakukan manuver jaringan perlu diperhatikan jatuh tegangan pada penyulang yang akan menerima pelimpahan beban. Hal ini dikarenakan agar tegangan yang sampai pada pelanggan tetap terjaga. Jaringan SUTM 20 kV Penyulang Kebasen 14 memiliki 5 section dengan 2 penyulang yang dapat dilimpahi beban apabila terjadi padam pada penyulang Kebasen 14. Dengan memperhatikan jatuh tegangan pada 2 penyulang tersebut, manuver dapat dilakukan. Hal ini tentu saja dengan memperhatikan beban dari penyulang yang akan dilimpahi.