Jaringan distribusi primer PT PLN (Persero) UP3 Surakarta pada GI Jajar memiliki beberapa penyulang, salah satunya adalah penyulang Jajar 10. Sistem pengaman jaringan pada penyulang JJR 10 terdiri dari satu PMT, recloser, dan sectionalizer. Sistem pengaman jaringan pada penyulang JJR 10 yaitu recloser perlu dilakukan seting ulang dikarenakan zona kerja High Curent Lockout (HCL) recloser memasuki pada zona pengaman sectionalizer yang berjarak 2,4 km dari recloser. Sehingga bila terjadi gangguan di depan sectionalizer maka recloser akan trip dan lockout. Oleh karena itu recloser tidak dapat berkoordinasi dengan sectionalizer untuk mengamankan jaringan dan melokalisir daerah padam akibat gangguan. Untuk itu perlu dilakukannya percobaan simulasi koordinasi antara PMT, recloser, dan sectionalizer, yang meliputi diantaranya simulasi arus hubung singkat dua fasa dan satu fasa ke tanah. Simulasi ini dilakukan menggunakan ETAP, kemudian membandingkannya dengan hasil perhitungan secara manual. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut dimasukan ke dalam simulasi menggunakan modul PLC dan SCADA. Maka dari hasil simulasi tersebut akan mendekati kondisi yang ada dilapangan. PLC Master yang digunakan adalah type M221 seri TM221CEE16R dari PT Scheneider Electric dan Menggunakan software Vijeo Citect untuk menampilkan SCADA. Kerugian akibat dari lockout nya recloser B1-38C berdasarkan historis recloser B1-38C trip selama 1 semester sebesar 6585,08 kWh. Apabila recloser B1-38C tidak padam maka kWh yang hilang menjadi 2893,15 kWh, sehingga dengan merubah seting dari zona HCL recloser B1-38C dapat menyelamatkan kWh sebesar 3691,93 kWh.