Jaringan SUTM 20 kV Penyulang MGN-02 memberikan pasokan listrik pada konsumen dengan daya besar seperti kantor pemerintahan, industri hingga pabrik yang mengharuskan aliran listriknya selalu terpenuhi secara terus-menerus. PLN selaku penyedia listrik dituntut untuk dapat memberikan pasokan listrik yang cuku Pada penyulang MGN-02 terdapat dua zone pengaman yaitu PMT MGN-02 dan recloser T1-112-1, dan memiliki panjang penyulang 2,95 kms. Penyulang MGN-02 yang berada di tengah kota jika terjadi gangguan harus dimanuver dengan mempertimbangkan toleransi jatuh tegangan pada konsumen Tegangan Menengah (TM) yaitu +/-5%. Oleh karena itu, perlu adanya percobaan simulasi jatuh tegangan. Untuk simulasi perhitungan jatuh tegangan dilakukan menggunakan program ETAP dan untuk simulasi dalam bentuk visual manuver jaringan MGN-02 menggunakan modul controller PLC dan tampilan SCADA. Dalam modul PLC dan SCADA yang dipakai adalah PLC dari PT Schneider Electric type Modicon M221 seri TM221CE24T. Metode yang digunakan yaitu metode komparatif yang membandingkan hasil perhitungan manual dan simulasi ETAP. Diperoleh nilai jatuh tegangan sebelum manuver pada tiap penyulang dari hasil simulasi software ETAP mendekati hasil perhitungan manual, dikarenakan nilai simulasi ETAP dan perhitungan manual mendekati maka perhitungan jatuh tegangan pada saat manuver hanya menggunakan ETAP. Simulasi ETAP ini digunakan untuk menentukan penyulang yang dapat dilimpahi beban dari Penyulang MGN-02 saat terjadi gangguan dengan nilai jatuh tegangan yang paling kecil. Berdasarkan hasil simulasi manuver menggunakan simulasi ETAP, seluruh beban Penyulang MGN-02 ketika padam pada zona 1 seksi 1,2 dapat dilimpahkan ke Penyulang MGN-01 pada Trafo I GI Mranggen. Ketika zona 2 seksi 1 padam , maka zona 2 seksi 2 dapat dilimpahkan ke Penyulang MGN-05 pada Trafo I GI Mranggen dan pada zona 1 seksi 1 dan 2 tetap mendapatkan aliran listrik karena PMT MGN2 tetap dalam posisi close.