Pengolahan kedelai untuk produksi tempe rumah tangga atau pedagang kelas menengah ke bawah kebanyakan masih menggunakan cara tradisional untuk mengupas dan memisahkan kulit ari kedelai, proses tersebut memakan waktu yang lama, menghabiskan tenaga manusia yang cukup besar dan proses pengupasannya kurang higienis. Guna mengatasi masalah tersebut direncanakan mesin pengupas dengan menggunakan silinder bergerigi. Mesin ini menggunakan sistem gesek dalam proses pengupasan, dimana pengupasan terjadi akibat gesekan antara silinder bergerigi sebagai bidang gesek dengan biji kedelai. Proses pemisahan biji dengan kulitnya yaitu memasang slider yang memiliki celah 1 mm dengan silinder bergerigi. Metode perancangan yang digunakan untuk pembuatan mesin ini menggunakan metode proses perancangan Shigley. Mesin dirancang supaya dapat menghasilkan 300 kg/jam kacang kedelai yang telah terkupas dengan kapasitas maksimal hopper 12 kg dan menggunakan motor 0,5 HP, dengan celah antara silinder bergerigi dengan karet adalah 1 mm.