Perkembangan teknologi yang sering dijumpai adalah perubahan sistem manual menjadi sistem otomatis dengan adanya sistem kontrol. Contoh peralatan dari sistem kontrol yaitu PLC. Mengingat kebutuhan air bersih yang meningkat tetapi tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang cukup, sehingga perlu dilakukan proses penjernihan air. Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini untuk merekayasa sistem pengontrolan berbasis PLC pada sistem penjernihan air dan air dari output penjernihan ini dapat digunakan untuk praktikum boiler. Sistem penjernihan air dirancang secara otomatis menggunakan PLC, yang berfungsi mengatur selenoid valve, pompa, dan motor DC. Proses penjernihan air yang terjadi melewati tiga tahap pencampuran bahan kimia yang terdiri dari tawas, kaporit, dan PAC (Poly Alumunium Chloride), dan satu tahap lagi yaitu tahap filterisasi menggunakan biosand filter. Alat akan dioperasikan dengan variasi jumlah propeller (1 propeller, 3 propeller, 5 propeller). Hasil dari perangkat pengaplikasian PLC sebagai sistem pengaturan proses penjernihan air adalah menurunkan nilai pH dan TSS. Pengujian dengan 1 propeller menghasilkan pH 8, dan TSS 760 mg/l. Pengujian dengan 3 propeller menghasilkan pH 7, dan TSS 620 mg/l. Pengujian dengan 5 propeller menghasilkan pH 6, dan TSS 530 mg/l. Rata-rata prosentase penurunan pH adalah 22,22%, dan TSS 45,13%.