Jalan nasional merupakan jalan akses utama bagi kendaraan truk sehingga sering terjadi kerusakan pada pelat beton perkerasan kaku akibat faktor kendaraan dan non kendaraan. Salah satu faktor kendaraan yang dapat menyebabkan kerusakan jalan adalah tegangan dari beban muatan berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas beban penggunaan sumbu minimum pada kendaraan truk terhadap kuat lentur beton 4,5 MPa. Kuat lentur beton dikorelasikan dengan nilai 0,75 agar mendapatkan kuat tekan beton sesuai dengan Pd T-14-2003 selanjutnya dihitung tegangan izin geser beton. Pendekatan kuantitatif digunakan pada penelitian ini sehingga akan didapat nilai tegangan geser pons akibat perbesaran beban roda kendaraan dan kebutuhan sumbu minimum kendaraan truk berdasarkan beban roda rencana SNI 1725-2016 sebesar 11,25 ton. Hasil yang diperoleh adalah tegangan geser pons akibat beban roda kendaraan baik tanpa pembesaran beban, pembesaran beban dengan faktor kepadatan jalur 1,2, dan faktor distribusi beban dinamis 1,3 tidak mencapai nilai tegangan izin geser beton, sedangkan pada perbesaran beban dengan faktor beban ultimit 1,8 untuk truk engkel b (1.2H) melampaui nilai tegangan izin geser beton sehingga dibutuhkan pengurangan beban roda dengan menentukan penggunaan sumbu minimum untuk setiap kelompok beban kendaraan. Kebutuhan penggunaan sumbu minimum kendaraan truk pada bagian sumbu belakang sesuai kelompok beban kendaraan 20 dan 25 ton membutuhkan minimal 1 sumbu, 50 dan 55 ton minimal 2 sumbu, 70 dan 75 ton minimal 3 sumbu, 100 ton minimal 4 sumbu, dan 140 ton minimal 5 sumbu.