Hotel Grandhika Semarang sejak dioperasikan hingga sekarang (4 tahun) belum dilakukan evaluasi kinerja proses Unit Pengolah Air Limbah. Disisi lain berdasarkan Permen LHK No : P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, hasil pengujian oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Semarang terhadap kualitas effluen air limbah Hotel Grandhika diketahui bahwa tidak terpenuhinya baku mutu untuk parameter Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD). Rumusan masalah studi ini adalah bagaimana kinerja serta kapasitas pengolah air limbah Hotel Grandhika. Penelitian diawali dengan menghitung kembali kapasitas unit pengolah air limbah meliputi: bak ekualisasi, bak anaerob, dan bak aerob, kemudian melakukan komparasi terhadap peraturan dan teori terkait. Selanjutnya dilakukan survey menggunakan kuisioner untuk mengetahui permasalahan yang terjadi selama melakukan kegiatan pengolahan air limbah. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kapasitas pengolah air limbah mampu menampung volume air limbah dan kinerja pengolah air limbah sudah berjalan baik, hanya saja belum optimal ditandai dengan hanya beberapa kali nilai parameter TSS, COD dan BOD melebihi baku mutu. Penyebab tidak terpenuhinya kualitas effluen air limbah disebabkan oleh beberapa faktor proses pengolah air limbah, yaitu waktu detensi dan kebutuhan oksigen terlarut belum memenuhi kriteria proses, dimana disebabkan oleh kinerja pompa mixer dan blower yang kurang memadai. Saran yang diberikan untuk meningkatkan kinerja IPAL antara lain adalah penambahan pompa mixer dan blower agar waktu detensi dan kebutuhan oksigen terpenuhi, melakukan pengawasan terhadap pengoperasian pengolah air limbah serta tindakan optimasi kinerja pengolah air limbah.