Anggita Rizqi Dwi Anissa dan Faiz Albar Hibatullah, “Model Propagasi untuk Estimasi Coverage Jaringan LoRaWAN pada daerah Urban”, Tugas Akhir D-III Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang di bawah bimbingan Dr. Eni Dwi Wardihani, S.T., M.T., dan Drs. Bambang Eko S., M.M., Agustus 2020, 40 halaman. Akhir-akhir ini, LoRaWAN telah muncul sebagai teknologi IoT yang menjanjikan, yang memiliki kemampuan untuk mendukung komunikasi jarak jauh dengan daya yang rendah. Namun, deployment dan pengoptimalan jaringan LoRaWAN pada dunia nyata membutuhkan pemodelan path loss (PL) yang akurat, sehingga dapat digunakan untuk estimasi cakupan jaringan, kinerja, dan profitabilitas jaringan LoRaWAN. Daerah urban seperti DKI Jakarta mempunyai tantangan tersendiri dalam deployment jaringan LoRaWAN untuk mewujudkan Smart City di Indonesia. Di dalam proses deployment LoRaWAN perlu adanya perhitungan path loss propagasi dan radio frequency planning yang akurat untuk mewujudkan jaringan yang handal. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan analisis model propagasi path loss dengan menggunakan pembanding model propagasi empirik seperti model propagasi Okumura-Hata, Ericsson, dan ECC-33. Penelitian ini dilakukan menggunakan 5 sampel lokasi dengan kondisi lingkungan urban yang berbeda-beda seperti daerah gedung pencakar langit, pusat kota, pabrik, pemukiman perkotaan padat penduduk, dan pesisir di DKI Jakarta menggunakan jaringan LoRaWAN dengan frekuensi center 923,2 MHz dengan jarak jangkauan 1 km hingga 4 km. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa model Okumura-Hata lebih mendekati hasil pengukuran path loss dengan nilai RMSE dan MAPE yang paling kecil dibandingkan dengan model Ericsson diikuti oleh model ECC-33 yang memiliki nilai prediksi path loss, RMSE, dan MAPE terbesar.