No image available for this title

SKRIPSI

Analisis rasio keuangan guna menilai kinerja keuangan pada perusahaan telekomunikasi yangt terdaftar di Bursa Efek Indonesia



Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan terhadap perusahaan Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 -2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga terpilih pada penelitian ini PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Smartfren Tbk (FREN). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data laporan keuangan tahunan dari tahun 2017 sampai 2019. Alat analisis menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Hasil penelitian ditinjau dari rasio likuiditas menggunakan current ratio (CR) dan quick ratio (QR), maka diperoleh tingkat rasio tertinggi dari tahun 2017 sampai 2019 adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan yang terendah adalah PT Smartfren Tbk (FREN), namun keempat perusahaan menghasilkan rasio dari tahun 2017-2019 berada di bawah standar penilaian rasio. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tidak sehat karena perusahaan tidak mampu menjamin atas utang lancar dengan total aktiva lancar yang dimilikinya (ilikuid). Rasio solvabilitas dari perhitungan debt to asset ratio menunjukkan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memiliki rasio terendah dibandingkan dengan perusahaan yang lain dari tahun 2017 sampai tahun 2019, namun dari semua perusahaan Telekomunikasi yang di teleti menunjukkan hasil rasio melebihi standar rasio solvabilitas sehingga perusahaan berada dalam kondisi yang tidak baik. Memiliki tingkat rasio solvabilitas yang semakin tinggi di setiap tahunnya dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menjamin atas utang jangka panjang dengan total aktiva yang dimilikinya (insolvabel). Rasio rentabilitas yang dihasilkan pada perusahaan Telekomunikasi yang diteliti dengan menghitung rentabilitas ekonomi/ return on invesment (ROI) dan rentabilitas modal sendiri/ return on equity (ROE) menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang mengalami penurunnan laba dari tahun 2017 sampai tahun 2019, bahkan PT Smartfren Tbk (FREN) mengalami kerugian selama tiga tahun berturutturut. Hal ini menunjukkan kinerja perusahaan dalam kondisi yang tidak baik.


Ketersediaan

BT003.2020BT 003 NUR a 2020PERPUS POLINES (TA)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
BT 003 NUR a 2020
Penerbit Politeknik Negeri Semarang : Semarang.,
Deskripsi Fisik
xxi, 211 hlm. : illus; 30 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
Ada CD
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLCite this