Pertukaran data pada perangkat komunikasi antarkota, dibutuhkan layanan sewa metro atau pihak ketiga, yang memerlukan biaya lebih dan waktu pemasangan kurang efisien. Terdapat layanan yang praktis dan hemat yaitu Internet, namun melalui Internet kedua perangkat komunikasi tidak dapat terhubung langsung. Penelitian ini memerlukan gabungan protokol Tunnel, Border Gateway Protocol (BGP), Multi Protocol Label Switching (MPLS), Routing, dan Firewall, menjadi Load Balance Tunnel (LBT). Metode LBT menghasilkan seperti jalur kabel pribadi dari tempat ke tempat lain. Teknik load balance menghadirkan jaringan handal karena dua atau lebih jalur sama-sama aktif sebagai lalu lintas data. Penelitian dilakukan pada kantor Maudy Semarang. Komunikasi menggunakaan dua penyedia Internet menuju pusat data Jakarta pada perangkat Mikrotik. Perolehan data dari Internet diakses oleh komputer pengguna dengan protokol Internet Control Message Protocol (ICMP), Transmission Control Protocol (TCP), dan User Datagram Protocol (UDP), kemudian komunikasi data direkam pada aplikasi Wireshark. Hasil pengujian perbedaan kecepatan antara jalur Telkom dan Adau didapat sebesar 7%. Analisis pengujian komunikasi terputus berhasil diambil alih oleh jalur cadangan, dengan hasil pengujian ICMP sebesar 1 Request Time Out (RTO) atau 4 detik, pengujian UDP sebesar 2,5 detik, dan pengujian TCP tanpa putus. Analisis perbandingan biaya antara sewa metro dengan LBT menghasilkan efisiensi bulan pertama sebesar 43% dan bulan berikutnya sampai seterusnya sebesar 90%. Metode LBT memudahkan administrator dalam perawatan jaringan, dapat diimplementasikan tanpa batas jalur komunikasi dan tanpa batas letak geografis, hanya memerlukan Internet.