Rotan merupakan hasil hutan non-kayu yang menyumbang penerimaan ekspor cukup besar di antara komoditi hasil hutan lainnya bagi Indonesia. Dalam perkembangan ekspornya, rotan mengalami pasang surut berbagai permasalahan internal dalam negeri maupun eksternal luar negeri. Permasalahan eksternal di antaranya yaitu isu penyelundupan rotan mentah ke luar negeri, sedangkan secara internal Indonesia mengalami kelangkaan bahan baku rotan mentah untuk memproduksi furniture berbahan rotan. Kebijakan mengenai ketentuan ekspor hasil hutan sebagai pelindung komoditas rotan sekaligus pendorong pendapatan dalam negeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari nilai ekspor furnitur rotan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapatkan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah dengan metode dokumentasi dan studi pustaka, periode waktu secara kuartal tahun 2014-2018. Total data yang digunakan sebanyak dua puluh. Proses pengambilan data menggunakan sistem dokumentasi dan studi pustaka dari Bank Indonesia, Disperindag Jawa Tengah, Trademap, Badan Pusat Statistik, dan internet. Regresi linear sederhana digunakan sebagai model persamaan pada penelitian kali ini, sedangkan pengambilan keputusan hipotesis menggunakan t-tes dan R2 tes. Hasil t-tes menunjukkan volume ekspor furnitur rotan berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto dengan t-hitung sebesar 6,641 dan signifikansi 0,000. Dari hasil tes R2, variabel independen memberikan kontribusi sebesar 69,4% sedangkan 30,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan pemaparan hasil uji tersebut, saran yang dapat diambil oleh Pemerintah Daerah di antaranya memberikan fasilitas teknologi yang mendukung efektifitas produksi, kemudahan dalam mengakses bahan baku, dan pameran internasional untuk memacu inovasi dalam desain produk.