Revolusi industri 4.0 menjadi alasan diperlukannya jaringan 5G-NR untuk mendukung kebutuhan internet Twenty-Twenty Society. Namun, optimal parameter 5G belum diketahui untuk Indonesia. Tugas Akhir ini mengusulkan model kanal dengan parameter cuaca Kota Semarang sesuai parameter cuaca real-field dari Stasiun Klimatologi BMKG Kota Semarang tahun 2018 dan melaui sensor selama 30 hari pengukuran. Metode yang digunakan adalah eksperimen pemodelan kanal dengan OFDM numerology 3, bandwidth 00 MHz dan frekuensi 28 GHz serta dilakukan secara uncoded (R=1). Hasil pemodelan mendapatkan channel dapat bekerja. Nilai outage probability yang dihasilkan pada data BMKG dengan kriteria hujan sangat lebat, sedang dan tanpa hujan adalah 10-5 dengan nilai power berturut-turut 18,3 dB; 18,2 dB dan 18,27 dB sedangkan hasil validasi FER adalah 10-1 dengan power 22,2 dB; 22,2 dB dan 22,1 dB. BER dengan BPSK One-path Rayleigh fading sebagai theoretical BER menghasilkan 10-3 dengan power 24 dB dan validasi menggunakan 5G-Complex BPSK menghasilkan 10-3 dengan daya 22,65 dB; 22,6 dB dan 23,5 dB. Kemudian data sensor menghasilkan outage probability 10-3 daya 13,283 dB, 10-3 daya 29,67 dB, 10-5 daya 19,88 dB, validasi FER menunjukan nilai 10-1 dengan nilai daya berturut-turut 22,1 dB; 22,5 dB dan 22,1 dB. Kemudian nilai BER 5G-Complex BPSK yang dihasilkan adalah 10-3 dengan daya 23,48 dB; 23,3 dB, dan 23,5 dB. Atenuasi pada water vapour memiliki dua nilai tertinggi pada 22 GHz dan 60 GHz karena pengaruh water vapor dan oksigen. Software NYUSIM dan MATLAB R2018a digunakan dalam pemodelan ini.