Requstioan Hakem H.P.P., “Analisis Quality of Services (QoS) Message Queuing Telemetry Transport (MQTT) Protocol Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor”, Tugas Akhir D-IV Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, di bawah bimbingan Dr. Amin Suharjono, S.T., M.T., dan Sri Anggraeni Kadiran, S.T., M.Eng., September 2019, 79 halaman
Bencana longsor merupakan suatu peristiwa bencana yang mengakibatkan dampak bagi kehidupan manusia. Bencana longsor yang terjadi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir mengalami puncak kejadian tahun 2017 dimana total kejadian sebanyak 846 memakan korban jiwa 163 orang dan mengakibatkan 59.640 jiwa terdampak dan mengungsi. Salah satu upaya untuk penanggulangan tersebut yaitu dengan dibangunnya sistem peringatan dini tanah longsor. Sistem deteksi dini tanah longsor memanfaatkan teknologi LPWAN dan protokol MQTT. Kelebihan dari LPWAN yaitu sistem yang dibuat tidak perlu energi yang tinggi dan protokol MQTT dapat digunakan pada jaringan internet yang fluktuatif. Hasil pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan protokol MQTT QoS level 0 dengan satu node sensor menghasilkan rata-rata delay 55,4 ms, packet loss 0% jitter 17,0 dan throughput 399,6 bps. Ketika dengan dua node sensor aktif delay yang dihasilkan 30,2 ms, packet loss sebesar 0,2%, jitter 8,5 ms dan throughput 648,6 bps. Ketika tiga node sensor aktif menghasilkan rata-rata delay 31,3 ms, packet loss 0%, jitter 5 ms dan throughput 764,2 bps. Pada protokol MQTT QoS level 1 dengan satu node sensor aktif menghasilkan delay 85,88 ms, packet loss 0,56%, jitter 107,8 ms dan throughput 764,2bps. Saat dua node aktif delay yang dihasilkan 84,45 ms, packet loss 1,43%, jitter 81,4 ms dan throughput 1234,2. Sedangkan pengujian tiga node aktif menghasilkan delay 85,92 ms, packet loss 1,35%, jitter 99,74, dan throughput 1063 bps.