Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang terjadi dalam penyaluran Kredit Mitra Jateng 25, tingkat NPL, serta mengetahui penyediaan modal minimum pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Kantor Cabang Kendal. Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari hasil wawancara dengan Analis Kredit. Data sekunder berasal dari dokumen kredit nasabah Kredit Mitra 25 dan studi pustaka. Teknik analisis yang digunakan adalah Traditional Analysis 5C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Kantor Cabang Kendal telah menerapkan manajemen risiko kredit melalui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko kredit. Namun adanya NPL yang melebihi 5% pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Kantor Cabang Kendal untuk meminimalisasi kredit macet pada Kredit Mitra Jateng 25 belum dijalankan secara sempurna. Penetapan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Kantor Cabang Kendal menggunakan rasio permodalan yang diwajibkan oleh regulator yaitu paling sedikit 9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% (sepuluh persen) dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).