Keandalan sistem tenaga listrik berkaitan dengan kualitas dan kontinyuitas. Kualitas listrik diukur berdasarkan tegangan dan frekuensi. Sedangkan kontinyuitas ditandai dengan pasokan tenaga listrik yang terus menerus. Salah satu cara menjaga kontinyuitas salah satunya dengan cara manuver jaringan, yang berarti serangkaian kegiatan modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat adanya gangguan/pekerjaan jaringan sehingga tetap tercapainya kondisi penyaluran tenaga listrik yang maksimal. Salah satu penyulang di PT PLN (Persero) UP3 Salatiga, yaitu BRG-01 memiliki 2 zone dengan 13 section. Penyulang BRG-01 memiliki SOP manuver dengan 2 kondisi padam, yaitu manuver zona 2 apabila zona 1 padam dan apabila zona 2 padam, maka manuver tidak dilakukan. Dapat dikatakan bahwa keandalan dari penyulang BRG-01 masih kurang dalam hal kontinyuitas. Kontinyuitas dari penyulang BRG-01 masih dapat ditingkatkan dalam melakukan manuver jaringan dengan memperhatikan section penyulang BRG-01. Section merupakan suatu daerah yang dibatasi oleh peralatan pemisah seperti ABSW, LBS, maupun Recloser. Dengan mempertimbangkan section saat melakukan manuver, maka perlu diketahui nilai jatuh tegangan pada joint feeder BRG-01. Nilai jatuh tegangan BRG-01 dapat diketahui dengan menggunakan rumus dan disimulasikan menggunakan aplikasi ETAP. Sehingga diperoleh data tegangan ujung dari joint feeder yang kemudian dapat dipertimbangkan dalam melakukan manuver. Manuver dengan mempertimbangkan section pada penyulang BRG-01jauh lebih efektif. Tegangan ujung pada pelanggan setelah di manuver dapat terjaga, serta beban pada penyulang BRG-01 yang mampu dimanuver juga jauh lebih banyak.