Perkembangan teknologi untuk menciptakan bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan terus tercipta. Salah satunya adalah usaha untuk mengurangi berat sediri tanpa mengurangi kekuatan batako, sehingga batako yang dihasilkan memiliki berat yang lebih ringan dari batako normalnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan bahan subtitusi abu ampas tebu dengan variasi subtitusi 0%, 5%,10%,15%, dan 20% terhadap volume agregat halus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa proses pembuatan batako dengan pemanfaatan abu ampas tebu sebagai subtitusi agregat halus terhadap kuat tekan dan penyerapan batako, sehingga batako yang dihasilkan memiliki berat yang lebih ringan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai penyerapan air dan kuat tekan batako dengan variasi subtitusi abu ampas tebu terhadap volume agregat halus sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%, penyerapan air berturut - turut adalah sebesar 11,49 %, 12,55%, 13,20%, 15,78%, dan 17,16%. Nilai kuat tekan berturut – turut adalah 24,96 kg/cm2, 27,94 kg/cm2, 25,38 kg/cm2, 21,69 kg/cm2 dan 21,05 kg/cm2. Hasil ini menunjukkan bahwa batako dengan subtitusi abu ampas tebu memenuhi persyaratan penyerapan air dan kuat tekan SNI 03-0349-1989 dengan tingkat batako berlubang mutu IV yang hanya digunakan untuk konstruksi yang tidak memikul beban, dinding penyekat, dan lain - lain yang terlindung dari cuaca luar dengan kuat tekan rata – rata bruto minimal 20 kg/cm2. Sedangkan untuk berat isi batako berturut - turut adalah 1987.82 kg/m3, 1951.91 kg/m3, 1874.36 kg/m3, 1801.25 kg/m3, dan 1738.61 kg/m3. Dapat dilihat bahwa nilai berat isi semakin ringan seiring dengan bertambahnya variasi campuran abu ampas tebu. Sehingga limbah abu ampas tebu pabrik gula dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sebagian agregat halus untuk batako dinding non struktural karena dapat memperingan batako berlubang, namun kuat tekan dan penyerapan air masih memenuhi syarat batako menurut SNI 03-0349-1989.