Volume lalu lintas di Kota Semarang mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan bertambahnya jumlah kendaraan. Kemacetan yang terjadi pada pertigaan Simpang Jl. Brigjen Sudiarto – Jl. Majapahit merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan lalu lintas yang cukup tinggi dan sistem lalu lintas belum berfungsi dengan baik. Dengan memperhatikan kondisi geometrik jalan, volume lalu lintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil, maka perlu dilakukan analisis penyebab kemacetan pada simpang tersebut. Penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survei lapangan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang kemudian diolah dengan menggunakan manajemen simpang. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan menggunakan program Excel 2013 untuk mengolah data lalu lintas. Data lalu lintas diperoleh dari pencatatan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari (29 April, 01 dan 04 Mei 2019) pada saat jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan, kemudian perilaku simpang dapat dianalisis. Dari hasil analisis didapat nilai derajat kejenuhan (DS) pada simpang Jl. Brigjen Sudiarto – Jl. Majapahit 0,991. Nilai ini telah melewati nilai yang disyaratkan oleh MKJI 1997 yaitu DS ≤ 0,85. Hasil analisis menunjukkan bahwa tundaan lalu lintas rata-rata 141,320 det/smp, maka simpang ini memiliki Tingkat Pelayanan (LOS) F (> 60).