No image available for this title

SKRIPSI

Analisis Geometri dan Demond Jalur Reaktivitasi Kereta Api Kedungjati - Tuntang



Sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian (RIPNas) tahun 2011, sasaran pengembangan jaringan dan layanan perkeretaapian yang ingin dicapai pada tahun 2030 salah satunya adalah jaringan perkeretaapian nasional mencapai 12.100 km (tersebar di Pulau Jawa-Bali, Sumatera, Kalmantan, Sulawesi, dan Papua). Pemerintah berencana melakukan reaktivasi jalur kereta api rute Semarang-Magelang yang akan menjadi penghubung antara Semarang, Ambarawa, Magelang, dan Yogyakarta. Reaktivasi jalur kereta api Kedungjati-Tuntang sudah dimulai pada tahu 2014 namun berhenti karena adanya peninjauan ulang pada desain, demand penumpang, dan biaya. Pada penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan bertujuan untuk menganalisis desain lengkung horizontal dan lengkung vertikal serta tingkat demand kereta api. Hasil analisis geometri menunjukan bahwa sebanyak 45,94% desain lengkung horizontal dan 17,31% desain lengkung vertikal tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012, di mana untuk kelas jalan 5, jari-jari minimum adalah 350 m dan lengkung minimum adalah 25‰. Sedangkan pada analisis demand, setelah dilakukan penyebaran kuesioner di Stasiun Solo Balapan, Stasiun Semarang Tawang, dan Museum Kereta Api Ambarawa, diketahui 97% responden menyatakan setuju jika jalur kereta api Semarang-Magelang diaktifkan kembali.


Ketersediaan

JJ002.2019JJ 002 ANI a 2019 C.1PERPUS POLINES (TA)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
JJ 002 ANI a 2019 C.1
Penerbit Polines Semarang : Semarang.,
Deskripsi Fisik
xvii, 143 hal; illus; 29 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
JJ 002
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLCite this