Adanya fenomena penurunan permukaan tanah mengakibatkan permukaan air laut lebih tinggi dan menggenangi beberapa tempat yang permukaannya lebih rendah dari permukaan air laut ini sering disebut sebagai rob atau air laut pasang. Kota Semarang merupakan kota yang terletak dipesisir pantai utara Pulau Jawa ini termasuk dalam wilayah yang terkena dampak dari fenomena alam tersebut. Dampak yang ditimbulkan membawa konsekuensi bagi Pemerintah maupun masyarakat yang terkena dampak secara langsung untuk menanggung kerugian. Kerugian yang terjadi antara lain kerusakan pada bangunan rumah tinggal akibat rob, perekonomian yang terhambat dan kerugian lainnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengkaji kerusakan bangunan rumah tinggal yang terjadi akibat rob, menggolongkan kerusakan bangunan sesuai dengan PU No. 16/PRT/M/2010 serta menentukan solusi berdasarkan Permen PU No 24/PRT/M/2008. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara dan observasi langsung. Dari penelitian ini diharapkan dapat mengkaji kerusakan bangunan yang terjadi akibat rob, kerusakan bangunan yang terjadi masuk dalam penggolongan tipe kerusakan dalam Permen PU No. 16/PRT/M/2010 serta mendapatkan solusi yang sesuai dengan kerusakan bangunan yang terjadi.