Pembuatan simulator ini bertujuan untuk memaparkan cara kerja koordinasi PMT dan recloser pada jaringan tenaga listrik PT.PLN (Persero). Simulator ini juga dibuat untuk membandingkan peletakan recloser agar dapat bekerja maksimal. Pembuatan simulator menggunakan sampel data asli lapangan yang diambil pada PT.PLN (Persero). Data yang digunakan meliputi data setting jaringan, data gangguan jaringan, dan spesifikasi jaringan. Pembuatan simulator ini mengambil sampel data rayon pati penyulang PATI-07. Alasan pengambilan sampel data penyulang tersebut adalah karena faktor record gangguan dan recloser yang berjarak terhitung jauh dari PMT. Dalam pembuatan simulator lebih berfokus pada zona pengamanan PMT yang disebut highset dan zona pengamanan recloser yang disebut HCL dan HCT. Untuk mensimulasikan simulator, dibuat lah gangguan disetiap zona agar mengerti perbedaan yang menonjol dari setiap zona.Untuk membuat simulator dibutuhkan PLC( Progammable Logic Controller ) sebagai alat automasi untuk mensimulasi data dan program yang sudah dibuat. Dibutuhkan komponen pembantu seperti Push button dan Pilot lamp sebagai indicator peralatan listrik yang ada pada jaringan. Dan juga dibutuhkan program agar dapat menjalankan jaringan yang diambil. Serta dibutuhkan komputer untuk menjalankan simulator melalui perangkat lunak. Terdapat 2 jenis simulasi yaitu koordinasi PMT PTI7 dengan recloser PTI7-90 dan koordinasi PMT PTI7 dengan recloser PTI7-36. Perbedaan terdapat pada letak recloser yang bertujuan untuk menambah usia pakai peralatan tenaga listrik seperti trafo yang bermaksud menutup zona highset 1 yang mempunyai setting waktu trip 0,3 detik dengan zona proteksi recloser yang mempunyai setting waktu trip 0,1 detik. Berdasarkan hasil simulasi maka diketahui bahwa peletakan terbaik recloser berada di titi PTI7-90