Pengembangan sarana hunian akan berpengaruh terhadap peningkatan kebutuhan bahan bangunan terutama semen, sedangkan pembuatan semen dibutuhkan bahan baku yang berasal dari alam sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya alam yang semakin lama akan semakin menipis. Limbah las karbit adalah sisa dari reaksi karbit terhadap air yang menghasilkan gas acyetilene, dimana dalam dunia industri limbah tersebut dibiarkan begitu saja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penggantian sebagian semen dengan limbah las karbit terhadap kuat tekan mortar dimana limbah las karbit 60 % mengandung Calsium (CaO) yang merupakan unsur pembentuk utama dari semen. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji mortar berbentuk kubus dengan dimensi 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan proporsi campuran 1PC : 3PS. Variasi penggantian sebagian semen dengan limbah las karbit yang digunakan sebanyak 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%, dari berat semen. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur mortar 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Total benda uji 75 buah, terdiri dari lima variasi dengan masing masing variasi 15 benda uji. Hasil penelitian menunjukan bahwa kuat tekan mortar tanpa limbah las karbit yang dijadikan variabel kontrol yakni sebesar 329.33 kg/cm2. Kuat tekan mortar dengan proporsi penggantian sebagian semen dengan limbah las karbit 5%, 10%, 15%, dan 20% secara berturut – turut adalah 286.38 kg/cm2, 243.42 kg/cm2, 200.47 kg/cm2, dan 157.51 kg/cm2. Dengan demikian menunjukkan bahwa kuat tekan mortar normal tidak sama dengan nilai kuat tekan dengan penggantian sebagian semen dengan limbah las karbit, berdasarkan hasil pengijuan menunjukkan bahwa mortar termasuk dalam tipe M pada proporsi maksimal 15% dengan nilai kuat tekan 200.47 kg/cm2 sesuai dengan persyaratan minimal 175 kg/cm2. Jadi limbah las karbit dapat digunakan sebagai pengganti sebagian semen dengan proporsi penggantian maksimal sebesar 15%.