Nurul Hanifah dan Ryansyah Arif Pambudi, “Efek Variasi Ketebalan Mortar Terhadap Kuat Geser dan Pola Kerusakan Pasangan Beton Ringan Aerasi (Bata Ringan) Menggunakan Thin Bed Mortar”. Skripsi Sarjana Terapan Teknik Perawatan dan Perbaikan Gedung, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Semarang di bawah bimbingan Sugiharto, Drs., M.M. dan Supriyadi, Drs., M.T., Agustus 2018, 63 halaman.

Pemasangan beton ringan aerasi (bata ringan) pada dinding bangunan menjadi prioritas karena lebih mudah dan cepat. Thin Bed Mortar yaitu semen khusus yang digunakan sebagai perekat pada bata ringan. Ketebalan mortar yang disarankan untuk perekat bata ringan adalah 3 mm sampai 5 mm. Tergolong tipis bagi pasangan dinding. Maka, diperlukan penelitian lanjut mengenai pengaruh ketebalan mortar kuat geser dan pola kerusakan pasangan beton ringan aerasi. Tujuan penelitian ini adalah menemukan efek variasi ketebalan mortar terhadap nilai geser serta pola kerusakan terhadap pasangan beton ringan aerasi. Ketebalan mortar yang digunakan adalah 3mm, 5mm dan 10 mm. Beton ringan aerasi dibuat dengan ukuran (20x10x10) cm. Berdasarkan hasil pengujian, ketebalan mortar mempengaruhi kuat geser serta pola kerusakan pasangan beton ringan aerasi. Pasangan beton ringan aerasi dengan tebal mortar 3mm; 5mm; 10mm secara berturut-turut memiliki kuat geser rata-rata 0,162 N/mm ; 0,315 N/mm ; dan 0,375 N/mm . Pola kerusakan untuk ketebalan mortar 3 mm dan 5 mm adalah gagal interface, sedangkan pada ketebalan 10 mm mengalami gagal kombinasi.